Minggu, 05 Maret 2023

Teman Cerita

 


"Kak, mauka cerita." Seorang teman dekat menghampiriku  disaat  bergegas apel pagi, suaranya terdengar memelas.

"Kenapa? Ada masalah apa?" Aku membalasnya sambil memperhatikan sorot matanya. Terlihat sayu, seperti habis menangis.

"Sebentar saya cerita kak, tidak sibuk ji ki?" Balasnya. Lalu kami berjalan beriringan menuju halaman depan.

"Hmm sebentar ya."  Aku menjawab ragu-ragu. Pikiranku sibuk sendiri, bingung harus mengiyakan atau tidak, pasalnya Sabtu ini banyak list pekerjaan yang harus kuselesaikan.  Maklum awal bulan, banyak laporan yang deadline di tanggal 5.

"Sebentar nah kita cerita." Lanjutku sambil menepuk-nepuk punggung tangannya dan mengamati ekspresi wajahnya, aku ingin memastikan ia tidak kecewa dengan responku sebelumnya.

Kemudian kami berpisah, aku mengambil posisi dalam barisan, sedangkan ia bersiap untuk mengambil dokumentasi apel pagi dan membuat notulensi.

Selepas apel pagi, kami malah sibuk dengan urusan masing-masing. Ia menuju ruangannya untuk menyelesaikan laporan yang sudah hampir deadline. Sedangkan aku, segera mencari perlengkapan kebersihan dan menuju halaman belakang untuk bersih-bersih, kali ini namaku masuk daftar Petugas Sabtu Bersih.

Setelah bersih-bersih, aku lanjut menyelesaikan laporan bulanan. Di tengah kehektikanku mengerjakan laporan, sesekali aku mengecek WhatsApp. Ada pesan singkat masuk dari teman yang tadi ingin bercerita. Ia meminta pendapatku terkait masalahnya. Aku membalas dan menanyakan lebih clear situasinya, lalu kembali fokus dengan laporan.

Pukul 11.30 WITA akhirnya laporan selesai, rencana selanjutnya adalah kunjungan ke rumah pasien, ada pemantauan berkala yang perlu kutuntaskan. Harus segera bergegas sebab ada undangan pertemuan juga yang wajib kuhadiri pada pukul 13.30 WITA di Tidung Mariolo.

Sebelum berangkat,  aku kembali membuka WhatsApp. Runtutan pesan masuk sejak pukul 08.39 WITA. Aku fokus membaca pesan pada dua baris terakhir, 

Mauka menyerah tapi haruska berjuang 

Tapi capek ka  


Terkadang saat sedang tidak baik-baik saja, mungkin kita tahu apa yang harus kita lakukan, tapi kita tetap butuh teman cerita,  teman yang bisa hadir  mendengarkan cerita dan keluh kesah kita.


Semangat ya

insyaallah semoga Allah mudahkan

Mauka dengar ceritanya panjang lebar 

Tapi buru-buruka juga

InsyaAllah nanti ketemuki baru cerita-cerita

Aku mengirimkan balasan setelah membaca pesannya, lalu segera menuju parkiran.


Aku tipikal orang yang terlalu to the point dan kurang bisa berbasa-basi. Kuharap responku tidak membuatnya merasa terabaikan. Aku takut, di tengah kesibukanku, aku menjadi abai dengan orang-orang di sekitarku. Aku takut tidak punya waktu untuk orang lain, saat mereka butuh bantuan.

#5CC #5CC1 #bentangpustaka #writingcareerclass

0 comments:

Posting Komentar

Apa komentarmu? Silakan menuliskannya ^^ ...