Tampilkan postingan dengan label putih abu abu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label putih abu abu. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 31 Juli 2010

Putih Abu-Abu di Satu Tujuh


kamis, 22 juli 2010
Dalam riang yang terpaut resah,..

      Dengan rasa canggung kupaksakakan kakiku melangkah memasuki gerbang sebuah gedung yang telah menjadi saksi bisu dari kisah yang kuukir bersama sahabat seperjuanganku. Entah angin apa yang membuat langkahku gontai. Tetapi, setidaknya ada sebuah tujuan yang menggerakkan hati untuk menuntunku ke tempat ini.
      Suasana tempat ini sudah tak seperti di saat awal perjumpaan, bisikku dalam hati. Pagar putih kusam telah tergantikan oleh pagar yang lebih megah dengan warna biru tua. Halaman parkir yang kosong melompong pun kini dipadati oleh mobil-mobil mewah. Tak puas dengan pemandangan di area parkir, aku melanjutkan langkah tuk menelusuri sudut-sudut lain.
     Dari ruang parkir, aku bergerak ke arah barat memasuki gedung utama yang diantarai dengan dua buah gerbang kecil. Aku lebih mengenalnya dengan sebutan 'ruang tata usaha'. Selepas dari ruang TU, pandanganku terpaku ke arah taman yang mengelilingi lapangan kecil berbentuk persegi panjang (biasa digunakan sebagai lapangan futsal putri pada porseni).
     Setelah puas dengan pemandangan tanaman hias yang beraneka ragam. Pandangan mata kualihkan ke arah barat taman. Lagi-lagi pandanganku tersihir oleh bangunan megah berkubah yang didominasi dengan warna hijau 'masjid nur wahyu syamsi', tampak meneduhkan dan membuatku tak bergeming.
     Kulanjutkan penjelajahanku dengan menelusuri koridor yang berada di sisi selatan taman. Langkahku terhenti tatkala ku melintas di depan galeri foto yang terkemas dalam bentuk mading. Sesekali tersungging senyum di bibirku di saat mataku menelusuri potret kisah yang tak 'kan pernah bisa terulang. Potret yang membuat pikiranku kembali menembus alam imajinasi untuk menemui masa di saat gambar-gambar itu direkam. 
     Sungguh sebuah masa yang indah, masa yang mampu merangkum beraneka macam warna dan rasa dalam sebuah dekade perjuangan yang mampu mengajarkan makna dari persahabatan, cinta, ketulusan, ketegaran, dan kesabaran. Masa yang singkat namun menyimpan jutaan kisah di benak para pelakonnya.
     Kumandang adzan dhuhur membuatku sadar akan tujuanku ke tempat ini. Kuhentikan penjelajahanku dan kembali kutuntun kakiku tuk melangkah ke ruang tata usaha. Ya,. aku ke tempat ini untuk mengurus berkas kelulusanku dari sman 17 makassar. Cap jari, foto copy berkas, legalisir.. dan akhirnya semua beres.
     Dapat ijazah berarti sudah resmi terdepak dari bangku sma(good bye jubel >,<) tapi, kenangan yang telah kuukir di satu tujuh 'kan tersimpan abadi dalam hati dan pikiran. Tak 'kan pernah terganti meski masa telah terenggut oleh sejarah.

Selasa, 23 Maret 2010

Tahu tapi Tak Percaya

source

Perjuangan belum berhenti.

Jika Allah menakdirkan hari esok untukmu

bulatkanlah tekad untuk menjadi lebih baik,

tentu kembali percaya dengan kemampuan dan tetap memanjatkan harap agar Allah memudahkan ikhtiarmu..

Bukan larut dalam pesta kunci jawaban teman-temanmu yang sebenarnya pintar

tapi membodohi diri dengan jawaban yang mereka sendiri ragu kebenarannya,

yang sebenarnya tahu ada malaikat pencatat keburukan

tapi lupa untuk sementara,.

yang benar-benar lupa bahwa sebenarnya kita hanya butuh Allah,.

tempat memohon dan berharap diberikan yang terbaik.,

Minggu, 21 Maret 2010

Aku Pasti Bisa

source

Awali dengan basmalah
berikhtiarlah dengan sungguh-sungguh,
akhiri dengan mengucap syukur,
jangan lupa berharap agar diberikan yang terbaik,
ingatlah untuk selalu berdo'a,
siapkan diri menerima takdir Allah,
entah itu membuatmu tersenyum bahagia dan penuh haru
ataukah harus melinangkan air mata
sambil berlapang dada karena gagal.
Satu hal yang pasti :
"Allah lebih tau apa yang terbaik untukmu,"
maka muslimah sejati adalah yang percaya dengan kemampuannya
dan yakin bahwa dibalik semuanya
ada Allah yang Maha Mengatur dan Berkehendak..
Beginilah Islam mengajarkan kita
menjadi seseorang yang kuat dengan keyakinannya..
Selamat berjuang,.jangan lupa meminta keridhaan orang tua.,
SEMANGAT! HAMASAH! GANBATTE!
Ujian Nasional pasti akan takluk!

Rabu, 17 Februari 2010

Pelangi Hidupku

Luka fisik memang sudah tak berbekas lagi namun luka dalam hatiku masih sulit tuk disembuhkan. 
Dan pada kenyataannya aku tak bisa memungkiri bahwa semua itu telah memegang andil yang cukup besar dalam mengubah kehidupanku. 
Meski demikian, aku tidak akan pernah menyesal akan apa yg tlah terjadi di masa laluku.
Semua itu kuanggap sebagai sebuah penghargaan spesial yang patut tuk disyukuri. 
Rasanya memang sangat pahit. Namun setidaknya rasa itu tlah mengajarkanku tuk tersenyum dalam tangisan dan tertawa dalam kemarahan.

Minggu, 31 Januari 2010

Tebusan ke SURGA


Seapik apapun derita itu disembunyikan di balik untaian senyuman, tetap saja binar dalam tatapan mata tak mampu menutupinya. Tak mengapa jika enggan membaginya dengan yang lain. Tapi kuharap derita itu tak mengundang kesedihan tuk bersemayam dalam hati. Dan kuberharap semoga ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala senantiasa memberikan ketegaran dalam menghadapi kepahitan ini. 

Ya... seperti inilah konsekuensi dari pilihan yang telah diemban. Harus rela terluka. Siap mengorbankan jiwa dan raga demi sesuatu yang semestinya dipertahankan. 

Biarlah peluh keringat bercucuran. 

Biarlah air mata menetes. 

Biarlah luka tertoreh. 

Biarlah ada pertumpahan darah. 

Asal tetap melangkah tegak dalam jalan yang diridhai oleh Allah Subhanahu Wata'ala. 

Sungguh derita ini belum seberapa jika dibandingkan dengan siksa yang akan diterima jika lebih memilih untuk ingkar (naudzubillahi mindzalik). Semoga Allah Subhanahu Wata'ala senantiasa meneguhkan hati para hamba-Nya dalam kebaikan. Dan semoga hati tak pernah lalai dan lupa dalam mengingat-Nya serta tak pernah bosan tuk bersyukur kepada-Nya.

Kamis, 24 Desember 2009

Jembatan Hidayah


Kisah ini kumulai sejak masa-masa orientasi siswa baru. Berawal dari gemerlap dan kemeriahan sesi demo ekskul dan inskul. Pada saat itu mataku masih disilaukan akan nafsu jiwa mudaku. Promosi dari senior dan hasutan teman-teman semakin membulatkan tekadku untuk menuruti nafsu jiwa. Ya.. akhirnya kuperturutkanlah nafsuku untuk mengisi formulir ekskul dalam bidang musik (padahalkan aku sangat tidak berbakat dalam bidang ini! hehe). Saat itu tak hanya satu ekskul saja yang ingin kuikuti, ini karena kerakusan hatiku. Setelah kuhitung-hitung, sudah genap 6 formulir ekskul dan inskul yang telah kuisi. Namun, itu belum cukup bagiku. Sebab aku belum mendapatkan formulir dari ekskul yang bergerak dalam bidang keagamaan. Itu bukan karena aku tak ingin, hanya saja belum ada senior yang datang membagikannya ke kelasku.

Jumat, 04 Desember 2009

Persimpangan Jalan

 
Ini tahun terakhir bagiku berada di sekolah menengah atas. Tentu saja banyak pilihan dan keputusan yang harus kutetapkan tuk menentukan ke arah mana aku harus melangkah?
Kini, pikiranku betul-betul dirundungi kebimbangan. Pikiran, perasaan, dan tindakan bagai tak sejalan lagi. Ada keinginan dari batin ini yang tak bisa kuungkap. Ada asa yang ingin kuwujudkan namun kondisi fisik bersikukuh tuk menolak.Ada hasrat yang bertolak belakang dengan hakikat diri ini.Aku tak ingin menuruti egoku. Aku tak ingin menyiksa batinku. Aku tak ingin
menggoreskan kekecewaan di hati orangtuaku.
Kini, pikiran sudah tak kuasa lagi menahan penat yang dirasakan sang hati.Akhirnya, hati pun memberikan kekuasaan penuh kepada aqidah dan iman yang telah menyelimutinya tuk menuntun diri ini menuju arah yang terbaik dan menguatkan diri ini menapaki jalan yang dilalui.
Cukuplah kupasrahkan sepenuhnya nasib ini kepada sang Khalik. Namun, itu tentu saja tetap ku iringi dengan usaha yang setimpal. Tak hanya diam membisu.