Sabtu, 29 September 2012

Air Mata Kegembiraan #1

Ahmad bin Harb mengungkapkan:
"Ada di antara kita yang memilih tempat berteduh dari sinar matahari, tetapi tidak memilih Surga (sebagai tempat berteduh) dari neraka"

Kamar itu penuh dengan kaum wanita yang memberi selamat... Lihat teman-teman dan karib kerabatku. Semuanya memberi selamat dan mendoakan keberkahan.

"Semoga Allah memberikan berkah kepada kalian berdua, dan memberkahi atas kalian berdua serta mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan"

Masing-masing mendoakan agar kami akur dan memiliki keturunan yang shalih...

          Beberapa menit kemudian...

          Aku duduk seorang diri, menunggu siapa lagi yang akan datang. Air mata mengalir dari kedua mataku. Ketika aku teringat ibuku, kala ia mendoakan agar aku mendapat suami yang shalih. Seolah-olah aku berada dalam mimpi. Bayangan membawa diriku kepada kejadian beberapa tahun yang lalu.
~***~
 

          Pada pagi itu...

          "Mana ibuku? kemana ia pergi?" tanyaku. 
    Suaraku terdengar lebih keras dari besar tubuhku. Kala itu aku masih berusia lima tahun. Aku kembali bertanya : "mana ibuku?.."
      Jawabannya adalah linangan air mata. Ada yang menambahkan, dengan suara lemah karena terpotong tangisnya:  
"ia sudah pergi menuju surga."

Pada saat itu aku tidak menyadari, siapa yang membuat orang-orang jadi turut menangis. Aku, atau saudaraku yang masih berumur tiga tahun. Atau mungkin tangisan orang-orang  di sekitar kami? Aku menuntun adikku untuk mencari ibu kami..
Kaki kami letih berlari ke sana ke mari. Naik ke tingkat paling tinggi… mengetuk semua pintu, juga pergi ke dapur. Meski sudah amat lelah, kami juga tidak mendapatkannya..
Dari situ, akupun yakin ibuku tidak berada di rumah. Akupun memeluk adikku sambil menangis. Karena lelahnya, kamipun tertidur..

Setelah satu atau dua jam, aku kembali menuntun adikku untuk kembali mengulang mencari ibu. Kami tidak mendapatkannya di rumah, meskipun  banyak wanita di situ yang jumlahnya menutupi pandangan dan pendengaranku. Tetapi dimana ibu bersembunyi? Setelah lama terdiam dan terbungkam, dengan gembira aku teringat. Ada satu tempat yang belum kami cari. Iya, di bawah pohon itu.. Ibuku menyukai tempat itu. Dengan cepat aku berlari, kami lelah menuruni tangga. Adikku sampai terjatuh karena aku menariknya terlalu keras. Akan tetapi akhirnya, kami hanya melihat pohon itu saja.. Kami perhatikan bagian atas pohon, bawahnya. Semua bagian pohon itu kutelusuri dengan pandanganku. Yang kulihat cuma pohon saja, beberapa tanaman yang disukai ibu. Tetapi dimana ibuku?

Tiba-tiba terdengar suara hiruk pikuk. Aku melihat kaum lelaki saling memanggil. Memekakkan telingaku dan membuat mataku melotot.
Beberapa saat, terlihat langkah-langkah cepat. Mereka lewat di hadapan kami dengan menggotong sesuatu. Ketika adikku bertanya epadaku, aku jawab pertanyaannya yang lugu itu:
“Mereka membawa barang berat. Masing-masing ikut serta membawanya.” 

Aku sendiri tidak menyadari, bahwa yang digotong itu adalah ibuku! Kalau aku tahu pasti upegang dan tidak kubiarkan pergi..
Kaum lelakipun pergi menghilang. Suasana menjadi hening.. Kami duduk dan bermain-main di atas tanah dengan tenang. Di bawah pohon, sebagaimana kebiasaan kami bersama ibu. Itulah hari pertama, kami pergi ke kebun tanpa mengenakan sepatu. Kami haus, tapi tidak kami dapatkan air..
Tiba-tiba datanglah salah seorang wanita kerabat kami dan membawa kami masuk bersamanya…

Keesokan paginya, kami mulai membahas masalah itu di setiap tempat. Aku mengumpulkan kekuatanku dan berkata kepada adikku yang terus menangis:  
“Ibu pasti pulang. Pasti pulang lagi.”

Nenekku dengan tergopah-gopah datang ketika suara tangis ami mengeras. Ia memeluk kami… aku masih merasakan air mata ibuku yang menetes di kepalaku..
Setiap kali kulihat seorang ibu, tercium olehku bau khas ibuku. Aku teringat, bahwa suatu hari ketika kami membuatnya marah, ia berkata:  
“Aku akan pergi dan meninggalkan kalian..”



Sumber: Perjalanan Menuju Hidayah, Abdul Malik Al-Qasim




Topsy Kretts: tulisan berantai


Alhamdulillah..Akhirnya tulisan berantai TopsyKretts (Top Secret) ini tuntas juga.
First of all, saya mau ngucapin syukran jiddan sama ibu guru Dina Desriany yang sudah menganugrahkan PR terindah ini. soalnya ini satu-satunya PR yang berhasil membuat saya bernostalgia.

Tulisan berantai ini sebenarnya diberikan sejak 3 bulan lalu. Saya dapat PR ini pas lagi di posko PBL, jadi gak bisa langsung diselesaikan. Ditunda deh. Eh ujung-ujungnya malah kelupaan dan baru sekarang dikerjakan.

Sebelum masuk ke sesi buka-bukaan rahasia, saya mau kasih black note alias rules tulisan berantai ini.
These are the rules:
  1. Penerima Topsy Kretts  harus membeberkan  5 rahasia (barang penting) dalam bentuk tulisan
  2. Harus melanjutkan Topsy Kretts ini ke 5 blogger lainnya
So.. sudah pada siap kan menyambung rantai Topsy Kretts ini??

Ehem.. ini giliran saya, 5 barang rahasia (baca: penting)..

         tok tik tik tak tok tik tuktok . . .

1.Bros "SmileySun"
Ini brosku yang pertama, hadiah spesial dari mama ^_^ . Dikasihnya waktu masih SD, jadi maklumlah kalau bentuknya unyu-unyu. Tapi saya tetap suka karena mataharinya tersenyum. Sudah hampir 10 tahun di simpan. Tapi sayangnya sudah rusak, jadi gak bisa dipakai lagi. Ada yang bisa memperbaikinya? Hehe

2.Gantungan Kunci
Barang yang satu ini dikasih sama teman sekolah, sekitar 7 tahun lalu . Tapi cuma kerangnya saja. Katanya dia sengaja kasih kerang buat tambahan bahan baku handmadeku.  karena setahu dia, saya suka buat kerajinan tangan.  Dan akhirnya dijadikan gantungan kunci. Kerangnya  saya yang lubangi sendiri,  asli handmade loh! Sampai-sampai tangan saya lecet sana sini demi menyulap si kerang jadi gantungan kunci #curhat.

3.Jam tangan “Lovely Rose
Jam tangan ini favorit saya juga. Paling sering dipakai ke mana-mana, setia deh pokoknya. Yang spesial dari jam tangan ini adalah mawarnya.

4.Laptop “The Green warriors"
Kalau yang satu ini paling setia diajak bersuka duka ria. Teman ngedate, teman banting tulang, teman begadang,teman belajar, teman ketawa-ketiwi, teman mewek. Pokoknya teman yang paling kece sedunia deh. Si prajurit hijau :*

5.Flashdisk
Ini nih FD yang paling langganan di ajak ngampus. Sasaran empuk buat transfer data-data, mulai dari yang paling penting sampai yang paling absurd. My Hero, si Naga Bonar.

Dan 5 blogger beruntung  yang mendapatkan Topsy Kretts ini adalah
1. Puspita , Sekuntum Bunga
4. Kak Uty,  Hijau Putih
5. Mutiah, Goresan Pena

Cuma muat 5 tempat nih padahal masih banyak yang mau dibagikan. Rantai Topsy Krettsnya dilanjutkan ya ^_^ 


This entry was posted in

Rabu, 26 September 2012

Merindukan Masa Lalu


Saya sibuk mondar-mandir padahal tidak ada kerjaan. Bolak-balik, naik-turun, dan tiba-tiba lemari buku membuat saya rindu dengan buku biru. Buku kumpulan kisah nyata (Perjalanan Menuju Hidayah karya Abdul Malik Al-Qasim). Buku itu sudah berulang kali kubuca, tapi tetap saja selalu membuatku rindu. Itu karena saya terlanjur jatuh hati sejak awal, 5 tahun yang lalu. Waktu itu umurku masih 14 tahun.


Kejadiannya tepat pada hari kepindahanku ke asrama. Sepulang sekolah, barang-barangku sudah dipindahkan. Semuanya sudah beres. Pakaian sudah tersusun rapi di lemari. Buku-buku sudah tertata rapi di meja bealajar. Tempat tidur juga sudah dilapisi seprei. mamaku yang membereskan semuanya. ba'da ashar, mama dan adik-adikku pamit pulang. Saya tidak mau mengantar sampai depan, hanya mengintip melalui jendela. Saya pura-pura tidak peduli padahal waktu itu dadaku mulai sesak karena sedih. Sedih ditinggal sendiri di tempat asing.

Saya melampiaskan kesedihan dengan membaca. Membolak-balikkan halaman buku, berhenti pada sebuah judul: "Air Mata Kegembiraan". Saya terus membaca hingga hari semakin larut. membaca sambil menangis bahkan sampai terisak. Itu pertamakalinya saya menangis sangat lama. Saya menangis bukan sepenuhnya karena ditinggal sendiri, tapi kisah-kisah nyata di buku birulah yang turut memprovokasi.

Sejak saat itu aku selalu rindu mambaca kisah nyata yang menyentil perasaan.

Selasa, 18 September 2012

titik dari cumulonimbus


Dalam penanggalan, tepat pada angka "Satu Tujuh". 
Di sini titiknya bermula. 
Di jalan yang selalu menyita hatiku. 
Ini bukan tentang titik cinta, 
tapi titik rindu yang tersamarkan.
 Dan pada ruas aspal yang sama, 
titik-titiknya menemani petangku di jalan yang penuh sesak. 
Titik dari cumulonimbus, Hujan.
Kembali datang menghapus kemarau.

source

Kamis, 06 September 2012

Mengeja Isyarat-Nya


Kita masih terlalu abu-abu 
dalam mengeja isyarat-Nya dengan indah.


Pernah sesekali aku berpikir tentang dunia.
Menanyakan tentang indahnya.
Menanyakan tentang deritanya.
Menanyakan semua tentangnya.
Namun kadang ada celah yang membuatku menyerah untuk tahu lebih banyak.

source
“Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, Kemudian dia bersemayam di atas ‘Arsy. tidak ada bagi kamu selain dari padanya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa’at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”. (As-sajdah:4)

“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (kami) dan Sesungguhnya kami benar-benar meluaskannya.” (Adz-Dzariyat:47)

“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (Al-isra:44)

“Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan..... .” (Ar-Rad:2)
“Maha suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.” (Al-Furqan:61)

“Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan.” (Nuh:19)

“Dan Dia yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al-Anbiya:33)

Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan .” (Ar-Rahman:5)

“Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintahNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(Nya).” (An-Nahl:22)

“...Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya.” (Ar-Rum:24)
 
“Mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: ‘Ruh itu termasuk urusan Rabbku dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit’.” (Al-Isra: 85)

“Demikianlah Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya (hukum-hukum-Nya) supaya kamu memahaminya.” (Al-Baqarah: 242)


selalu ada batasan dari akal manusia, tapi masihkah ada celah untuk mengingkari kuasaNya?

Sabtu, 01 September 2012

Pernah Memikirkannya?


"Sebenarnya aku bingung apa yang terjadi antara kita.
aku butuh waktu memikirkannya.
Tidak apa-apa 'kan?"

Ini kutipan yang kudapat dari halaman buku di rak toko tempo hari.


 Apa yang terjadi antara kita?
Pernah memikirkannya? 
Ah sudahlah, tidak usah dijawab.

Cukuplah bingung diakhiri dengan tidak memikirkan apapun yang terjadi antara kita.