Jumat, 24 Desember 2010

Cerita Tentang Dia


     Aku sudah tak kuasa lagi membendung hasratku tuk bercerita tentang dia. Dia yang entah sejak kapan begitu sangat kukagumi. Dikala hati dirundung duka, memandangnya merupakan salah satu penawar. Saat aku suntuk dan tak bisa berkonsentrasi di kelas kadang akusuka mencuri pandang ke arahnya. Di setiap menikmati keelokan parasnya yang rupawan nan meneduhkan, diri ini merasa begitu kerdil dan tak ada apa-apanya di mata sang Ilahi.
   Bagiku dia penuh dengan keajaiban. Dalam sekejap dia mampu menyihirku dengan misteri yang dimilikinya. Kalau ditanya tentang dia tentu dengan bangga aku akan mengatakan "SubhanAllah.. dialah ciptaan yang kudambakan".
   Di saat fajar menyingsing, keindahannya mampu menghidupkan semangatku tuk menjalani hari yang penuh kejutan. Di saat senja, dia tampak eksotis dengan rona siluet jingga yang terbias indah diufuk barat. Di saat malam menyapa, dia yang temaram tampak begitu romantis dikala hamparan beribu bintang menemaninya.
   Dia adalah langit. Salah satu bukti keagungan sang khalik yang bisa membuat mataku berbinar di saat menatapnya. Sungguh tak ada yang mampu menyeimbangi keindahan ciptaan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Selasa, 21 Desember 2010

Ngampus sampai Kurus!

     well. sekarang saya resmi putus dengan dunia perkuliahan semester pertama. Congratulation for me ^^. Kalau masalah nilai sih dengan sangat terpaksa saya harus bilang "I DON'T CARE" Whatever will be will be..Que sera sera. saya kuliah bukan hanya untuk mengejar nilai.
    Alhamdulillah rintangan pertama sudahterlewati. Meski agak kecewa juga sih karena kinerja saya sebagai mahasiswa di semester perdana ini sangatlah buruk. Gara-gara kesehatan drop, saya harus rela absen selama 1 pekan. Maklum., lebih besar pasak daripada tiang! tenaga terkuras habis-habisan padahal istirahat sangat minim. Ya wajarlah,. secara saya harus berangkat ke kampus pagi buta dan kembali ke rumah setelah matahari terbenam (resiko rumah kejauhan.. hidupku serasa habis di jalan!!).

    Selain itu, makan pun sudah sangat tidak teratur..beruntung sih kalau sempat makan 2 kali sehari. So.. nggak heran dong kalau pas ketemu teman SMA, mereka pada ngelihat saya dengan ekspresi prihatin dan berkomentar kalau saya jadi tambah kurus.
    
Yeah for me it's no problem!! Enjoy it! But, I Hope the next will be better than it!! ^^

Minggu, 19 Desember 2010

Hujan di Masa Lalu


    Akhir-akhir ini cuaca bumi memang sungguh mengenaskan. Panas dan hujan tak lagi menentu. Tapi biarlah alam berbuat sesuai apa yang dikehendaki sang Ilahi.
   Sore ini hujan kembali mengguyur kediamanku. "Pemandangan yang menyelipkan kehangatan di jiwa" bisikku sambil mengulurkan telapak tangan untukmerasakan dinginnya tetes hujan yang tumpah ruah. Suasana yang mengingatkanku akan hujan di masa lalu.
   Imajiku melayang bebas menguak potret kenangan enam tahun silam. Merengek manja agar diizinkan bermain bersama hujan. Tetap ngotot meski dengan bonus omelan.
Masa kanak-kanak yang penuh keceriaan. Bersorak gembira bersama kawan sepermainan. Tertawa riang mengikuti irama hujan yang mendarat indah di atap seng rumah. Berlari menerobos derasnya hujan. Mengejar sandal jepit yang terbawa arus hujan di aliran got. Menjerit ketakutan dikala deru guntur menyambut.
   Potret kenangan yang 'kan selalu mengambangkan rindu dalam ruang hati. Ceritakan padaku tentang hujan, aku ingin mengenalnya lebih dekat.

~Untuk mama., terima kasih telah memberiku kesempatan untuk mengukir kenangan indah bersama hujan~

Sabtu, 18 Desember 2010

Pejuang Sejati Berani Gagal untuk Sukses


  Hari ini galau lagi-lagi menyapa. Kecewa karena kembali teringat akan kegagalan yang kurengkuh. Rasanya saya tak pantas menyandang predikat sebagai alumni dari sekolah berpredikat unggulan! "Katanya alumni dari sekolahan yang murid-muridnya cerdas..tapi, nyatanya kalah saing dengan yang lain". Ya Allah ini sungguh kenyataan pahit yang menyakitkan.
  Malu beribu malu.. sungguh aku seperti seseorang yang kehilangan arah kendali. Tak kuasa menahan kekecewaan, sedihku kembali berkecamuk. Tangisku tak dapat terbendung. Astaghfirullah aladzim... seputus asa itukah aku sebagai seseorang yang yakin akan kuasa sang khalik?!
  Kembali ku indahkan galau hatiku dengan mengingat kuasa-Nya. Dalam penghambaanku pada-Nya, aku mengadu dengan tangis.
  

"ala bidzikrillaahi tathmainnul quluub
...ketahuilah, bahwa dgn berdzikir kepada Allah, hati menjadi tenang..."
  

Sungguh ialah obat deritaku. Irama bahagia perlahan menyambut. Meski berat, ku 'kan mengazzamkan diri tuk melukiskan anganku dalam cita. Setidaknya, aku harus rela keluar dari zona bahagiaku untuk merengkuh kebahagiaan yang lebih agung. Ulat pun harus rela terkurung sementara waktu dalam kepompong yang sempit dan gelap untuk bisa menjadi kupu-kupu cantik yang bisa terbang bebas di cakrawala.