Sabtu, 27 Desember 2014

Masih Ada Senyuman Untukku kan?

Rabb, ada hal yang sangat ingin kuperjuangkan hingga akhir. Sayangnya, tanganku mulai gigil menggenggamnya. Apa akan lebih baik jika menyerah saja? Tapi, aku takut menjadi pengecut. Aku ingin berlari jauh, jauh sekali. Tapi, aku terlampau malu melarikan diri. DuniaMu masih siap menampung resahku 'kan?  Kian hari, penglihatanku semakin buram oleh air mata. Sampai-sampai, parasku tak lagi kurupa saat bercermin. Aku betul-betul lupa diri. Perasaanku pun mulai sulit kupahami. Dadaku sudah sangat sesak. Aku ingin berteriak sekencang-kencangnya. Kau masih mau mendengar keluhanku 'kan? Sebab tanpaMu, aku tidak berani menghadapi sorotan sinis setiap pasang mata. Apa di luar sana masih ada senyuman yang bisa Kau hadiahkan untukku? Aku ingin berkeliling mencarinya.

Kamis, 25 Desember 2014

Wanita-Wanita Matahari

Ngubek-ngubek file foto dan ketemu folder "Temu Kangen". Ini nih salah satu momen kece di akhir tahun 2012, tepatnya 29 Desember. Semuanya masih single loh saat foto ini diabadikan, sebut saja "Wanita-Wanita Matahari" (disesuaikan dengan judul bukunya, hehe). Sekarang kita sudah berada di penghujung tahun 2014, dua tahun berlalu. Tanpa ada unsur kesengajaan dan skenario yang dibuat-buat, empat wanita di deretan atas, kompakan update status jadi "Istri-Istri Sholehah" (Alhamdulillah, Barakallaah ^^). Hmm, siapakah gerangan yang akan segera menyusul? Harap penonton mendo'akan dengan khusyuk ya, semoga Wanita-Wanita Matahari yang masih single tetap diberikan kekuatan dan keistiqomahan dalam menjaga diri dan hati (pokoknya tetap jomblo sampai halal! Hidup JOSH!), tetap semangat untuk belajar dan memantaskan diri karena Allah, serta dimudahkan dalam proses pencarian jodohnya dan segera update status juga di tahun 2015. Aamiin ya Rabbal Alamiin. 

#Anggap saja catatan ini sebagai harapan tersurat dari pemilik blog.


“Cinta tidak mengenal ruang dan waktu. Dia akan selalu menjadi pemenang.” 
~Aisyah Qahar, Wanita-Wanita Matahari~


This entry was posted in

Ada yang Menunggu

Segeralah bergegas! Di depan sana, ada seseorang yang telah lama bersabar menanti kadatanganmu.  Berjalanlah cepat-cepat! Di depan sana, ada seseorang yang memilih memelankan langkahnya, bahkan mengorbankan waktunya hanya untuk menunggumu tiba. 

Kamis, 18 Desember 2014

Sabtu, 13 Desember 2014

Mimpi Dibangun Di Atas Semangat Berlapis

Hujan membasahi bumi Gowa sejak kemarin. Tapi haruskah menjadi penghalang langkahku hari ini?. Karena hujan tak pantas menjadi
alasan yang bisa menggagalkan rencana hebat kita, kan?.

Bagaimana pun wajah yang ditampilkan bumi, pokoknya hari ini harus tetap semangat ke sekolah untuk mengisi pertemuan ke 5 NBS.  Agar menghindari risiko basah kuyup, saya memutuskan berdamai dengan diriku untuk melakukan hal yang
berbeda, berjalan kaki memakai payung. Tidak seperti Sabtu-sabtu
sebelumnya diantar dengan motor.

Dua puluh menit waktuku, kunikmati dengan berjalan santai dari rumah ke sekolah. Saya tiba di sekolah
ketika semua anak sudah berada di dalam kelas mereka. Terlihat Wali kelas IV masih berdiri di depan kelas sambil memberi pengarahan kepada anak-anak.

Di luar kelas, tampak dua orang relawan yang lebih dulu tiba. Masih
menunggu di koridor depan kelas. Keduanya terlihat sangat panik
dan khawatir, itu tampak jelas dari
ekspresi mereka yang masam dengan senyum dipaksakan. Salah seorang masih berusaha menghubungi relawan lain yang sepertinya terhalang
hujan dan membuatnya bakal hadir tak tepat waktu.

Sebenarnya, sejak dua pekan lalu, kami merencanakan untuk mengisi pertemuan kali oni dengan menonton film dan menuliskan kembali ceritanya. Menurut kami, zangat tidak kondusif untuk menghandle anak-anak yang “sangat aktif” untuk story telling.

Relawan yang bertanggungjawab
menyiapkan peralatan, belum kunjung datang. Rencana B pun dijalankan. Kami kembali mengarang seperti biasa, dengan tema lingkungan
sekolah.

Pertemuan kali ini, menyadarkan kami bahwa keadaan tim sedang dalam kondisi yang memprihatinkan,
yang membuat beberapa relawan menampakkan kekesalan.

Salah satu masalah yang urgent untuk diperbaiki adalah koordinasi dan komunikasi dalam tim, yang terasa kurang maksimal. Saya dapat merasakan bahwa kami belum sepenuhnya berada pada frekuensi yang sama. Istilah kerennya chemistry-nya belum dapat.

Namun, menurutku inilah yang membuat program NBS akan semakin menarik. Ibarat menjadi anak sekolah, setiap akan naik kelas pasti ada ujian yang harus dilalui terlebih dahulu.

Semoga, masalah itulah yang membuat kami lebih peduli dan sadar bahwa kami tidak bisa berbuat apa-apa tanpa siapa pun. Untuk berjalan dan berlari jauh dalam waktu singkat, kita sulit mencapainya jika hanya dengan satu kaki.

Karena mimpi seharusnya dibangun dari semangat yang berlapis dari para relawan NBS. Agar semua mimpi kecil adik-adik yang mengikuti program ini, sedikit demi sedikit dapat terwujud.

"Jangan sampai kekesalan kecil mengubah kebaikan hati kita. Tetaplah baik dan positif thinking, meski imiian dibangun di atas beberapa cobaan." (Anonim)

Editor: Indah Febriany