Sabtu, 17 September 2016

Imam Desa Himbau Masyarakat Untuk Tidak BAB Sembarang Tempat


Pemerintah Kab.Takalar bekerjasama dengan UNICEF dan Lembaga Mitra Ibu dan Anak, sukses melaksanakan Sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Sosialisasi ini khusus untuk Imam Desa sekabupaten Takalar di Gedung PKK selama 2 hari, pada 7-8 September 2016. Kegiatan ini, diinisiasi oleh Dinas Kesehatan dan Kemenag Kab. Takalar untuk menyosialisasikan Program STBM kepada Tokoh Agama, agar mereka bisa menjadi salah satu ujung tombak dalam membantu memicu perubahan perilaku masyarakat.

“Pemuka agama/ imam desa diundang dalam sosialisasi ini, karena diharapkan bisa menyebarluaskan informasi terkait kebersihan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PH BS), sehingga dapat memicu masyarakat tidak BAB sembarangan. Program ini, merupakan program Pemerintah Kab.Takalar bekerjasama dengan UNICEF dan LemINA. Di Takalar, ada dua program yaitu STBM dan WASH in School. Dalam kegiatan ini UNICEF mempercayakan kami (LemINA) sebagai mitra untuk melaksanakan program.” Ujar Ibu Nurtang Gani, Project Manager WASH (Water and Sanitation Hygiene) LemINA saat pembukaan kegiatan.

Imam Desa diharapkan mampu menyinergikan informasi PHBS ke dalam ceramah/ khutbah agama nantinya. Melalui ceramah, imam desa bisa menghimbau dan menganjurkan masyarakat untuk menghentikan kebiasaan BABS (Buang Air Besar Sembarang) seperti di sungai, laut sawah, ladang, semak-semak dan sebagainya. Ini lantaran, BABS berdampak buruk terhadap kualitas hidup dan kesehatan masyarakat, dimana dapat menjadi faktor pemicu terjadinya kenaikan angka kesakitan dan kematian secara signifikan.

“Dalam agama kita ini, kebersihan merupakan hal yang sangat penting maka bapak-bapak sebagai imam desa yang merupakan ujung tombak dalam masyarakat, kami harap bisa menyampaikan mengenai perilaku hidup bersih sehat dan pentingnya kebersihan. Kita harus bisa memberikan penyuluhan dan sosialisasi terhadap masyarakat.” Himbau Bapak Drs. Mustajab, MM, Kasi Bimas Islam Kemenag kepada seluruh Imam Desa/Kelurahan dan Kepala KUA yang hadir.

Program Sanitasi Total Berbasis masyarakat ini bukanlah program baru. Program ini, mungkin klise karena hanya mengurusi orang yang Buang Air Besar Sembarang. Kenapa organisasi dunia sangat gencar mengurusi persoalaan BABS ini? Berdasarkan data WHO, Indonesia menempati peringkat kedua di dunia sebagai negara BABS terbanyak. Ini adalah salah satu prestasi yang sangat disayangkan, mengingat di Indonesia sebagian besar penduduknya adalah muslim. Oleh karena itu kita berharap prestasi ini bisa menurun.

“Satu orang yang BABS akan memberikan dampak untuk orang sekampung. Efek sampingnya bukan hanya kita sendiri tapi orang lain, bahkan orang yang tidak pernah bersilatuahmi dengan kita sekalipun bisa terkena dampaknya, mereka bisa terkena penyakit yang dibawa oleh lalat dari kotoran manusia.” Ungkap Ibu Eveline, District Fasilitator UNICEF.