Tampilkan postingan dengan label curhat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label curhat. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 01 September 2012

Pernah Memikirkannya?


"Sebenarnya aku bingung apa yang terjadi antara kita.
aku butuh waktu memikirkannya.
Tidak apa-apa 'kan?"

Ini kutipan yang kudapat dari halaman buku di rak toko tempo hari.


 Apa yang terjadi antara kita?
Pernah memikirkannya? 
Ah sudahlah, tidak usah dijawab.

Cukuplah bingung diakhiri dengan tidak memikirkan apapun yang terjadi antara kita.

Rabu, 09 Mei 2012

Cerita di Penghujung Subuh



Selasa di waktu subuh…
Saat subuh menjemput, tiada yang paling indah selain kesempatan untuk kembali bisa membuka mata.


Rokkugo! Rokkugo! Rokkugo! Marhe mal!

Huh! Lagi-lagi deringan alarm HP adikku yang terdengar seperti bahasa alien di telingaku spontan membuatku terbangun. Ini sangat menyebalkan harus terbangun sebelum tahu akhir cerita dari  mimpi  indahku. Lagi-lagi  mimpiku terputus tragis.

..Alhamdulillahi rabbil ‘alamin . . . Lantunan bacaan imam shalat di Masjid mengalun merdu

 “Astaghfirullah, ini sudah lewat adzan subuh!”. Dengan tergesa aku langsung melompat dari pembaringan. Aku berusaha menstabilkan kesadaranku dengan mengucek mata yang masih terkatup-katup. Aku menyeret kakiku sambil berusaha membuat mataku melek sepenuhnya. Aku tertatih menuntun langkah menuruni tangga. Sesampainya di ambang pintu belakang, aku memicingkan mata.

Tumben, subuh-subuh begini sudah cerah  batinku.

Aku menengadahkan kepala. MasyaAllah, ternyata  sinar  bulan. Langit biru kelam dihiasi  bintang-bintang dan bulan yang bulat sempurna. Perpaduan gradasi warna yang  menciptakan  pemandangan yang sangat indah, menakjubkan. Sesaat aku terkesima dengan keindahan langit subuh. Sungguh ciptaan sang Maha Pencipta tiada tandingannya.
Di tengah ritual wudhuku, terdengar samar ketukan mike dari speaker masjid. Aku diam sejenak untuk menyimak.  

“Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un , turut berduka cita atas berpulangnya . . . . .”

Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un” bisikku kaku. Aku merinding teringat kematian. Lagi-lagi berita duka. Ini sudah berita duka yang ke-2 di pekan ini. Beberapa hari yang lalu, tetangga depan rumah juga berduka cita karena kepulangan sosok seorang ayah ke rahmatullah. Dan yang paling menyedihkan, kematian ayahnya itu hanya terpaut dua hari setelah acara pernikahan anaknya. Ini sangat tragis bukan?

…Dan tidak ada yang lebih dekat dari kita kecuali kematian…



Senin, 17 Januari 2011

Buangan menjadi Rebutan


     Sepertinya dengan berat hati saya harus mengakui bahwa dalam kurun waktu 17 tahun 10 bulan 7 hari dari masa hidupku, saya belum pernah melakukan hal yang membanggakan untuk orang disekitarku. Tentu saja hal tersebut membuat rating ketidakjelasan diriku meningkat pesat. Istilahnya saya tampak abstrak di mata mereka. Kasarnya sih produk gagal, orang buangan yang tidak ada manfaatnya *hikhikhiks sedih rek.. T.T
   well.. sebelum semuanya mewabah dan menjadi pandemi. Saya harus merombak hidupku yang tidak jelas.buram.kabur.or whatever lah.. Kalau perlu semua alat-alat canggih yang bisa nginclongin hidupku dibungkus semua deh (berkoar dengan semangat menggebu-gebu,. ^^). Hei bung! Sekarang semangatku sudah ada di puncak tertinggi..siap untuk terjun bebas..sebebas elang *loh kok jadi ngalor ngidul kagak jelas ya?! Hehe..
    Back to the topic, well..berhubung saya tidak mau menjadi salah satu produk gagal dan tidak mau sukses memproduksi kata "seandainya.." jutaan kali lipat lebih banyak dari manusia lainnya alias menjadi salah satu orang yang memendam jutaan penyesalan, mulai detik ini saya mau mengubah dunia,.ups maksudnya mengubah diriku menjadi lebih baik! "simsalabim abra kadabra..kun fa ya kun" *bibir komat kamit gak jelas..
   As we know "menjadi lebih baik itu tidak ada yang express" so.. tentu saja semuanya harus diperjuangkan tahap demi tahap istilahnya step by step lah.. yang penting secepatnya harus dimulai. Mulai dari yang kecil, mulai dari sekarang, dan yang pastinya mulai dari diri sendiri.
   Dalam rangka menata hidup menjadi lebih baik, tentu saja saya harus menetapkan misi awal untuk diri sendiri. First of all.. saya harus optimis, membuang semua sifat dan sikap negatif yang merusak, harus menjadi diri sendiri tidak mau hidup dalam ambisi orang lain. Ehm sepertinya kondisiku sekarang pas banget dengan quoted 5 cm karya
Donny Dirghantoro: 

"Taruh mimpi-mimpi kamu..cita-cita kamu..
keyakinan kamu..apa yang kamu mau kejar..
taruh di sini..jangan menempel di kening.
Biarkan dia menggantung.. mengambang..
5 cm di depan kening kamu..
jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu.
Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu setiap hari,
kamu lihat setiap hari dan kamu percaya kamu bisa.
Apapun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri,
kalau kamu percaya sama keinginanmu
dan kamu NGGAK BISA MENYERAH.
Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh,
bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat,
apa pun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri,
biarkan keyakinan kamu 5 centimeter
menggantung mengambang di depan kening kamu..
Dan sehabis itu, yang kamu perlu..
cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya,
tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya,
mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya,
lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja dan
hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya,
serta mulut yang akan selalu berdoa "

   Pokoknya si produk gagal harus di musnahkan mulai detik ini! Si makhluk buangan harus jadi rebutan. Cukuplah ia jadi buangan di masa silam tapi sekarang dan di masa yang akan datang ia harus jadi rebutan. Tidak ada kata terlambat untuk melakukan yang terbaik.


Minggu, 19 Desember 2010

Hujan di Masa Lalu


    Akhir-akhir ini cuaca bumi memang sungguh mengenaskan. Panas dan hujan tak lagi menentu. Tapi biarlah alam berbuat sesuai apa yang dikehendaki sang Ilahi.
   Sore ini hujan kembali mengguyur kediamanku. "Pemandangan yang menyelipkan kehangatan di jiwa" bisikku sambil mengulurkan telapak tangan untukmerasakan dinginnya tetes hujan yang tumpah ruah. Suasana yang mengingatkanku akan hujan di masa lalu.
   Imajiku melayang bebas menguak potret kenangan enam tahun silam. Merengek manja agar diizinkan bermain bersama hujan. Tetap ngotot meski dengan bonus omelan.
Masa kanak-kanak yang penuh keceriaan. Bersorak gembira bersama kawan sepermainan. Tertawa riang mengikuti irama hujan yang mendarat indah di atap seng rumah. Berlari menerobos derasnya hujan. Mengejar sandal jepit yang terbawa arus hujan di aliran got. Menjerit ketakutan dikala deru guntur menyambut.
   Potret kenangan yang 'kan selalu mengambangkan rindu dalam ruang hati. Ceritakan padaku tentang hujan, aku ingin mengenalnya lebih dekat.

~Untuk mama., terima kasih telah memberiku kesempatan untuk mengukir kenangan indah bersama hujan~

Sabtu, 31 Juli 2010

Putih Abu-Abu di Satu Tujuh


kamis, 22 juli 2010
Dalam riang yang terpaut resah,..

      Dengan rasa canggung kupaksakakan kakiku melangkah memasuki gerbang sebuah gedung yang telah menjadi saksi bisu dari kisah yang kuukir bersama sahabat seperjuanganku. Entah angin apa yang membuat langkahku gontai. Tetapi, setidaknya ada sebuah tujuan yang menggerakkan hati untuk menuntunku ke tempat ini.
      Suasana tempat ini sudah tak seperti di saat awal perjumpaan, bisikku dalam hati. Pagar putih kusam telah tergantikan oleh pagar yang lebih megah dengan warna biru tua. Halaman parkir yang kosong melompong pun kini dipadati oleh mobil-mobil mewah. Tak puas dengan pemandangan di area parkir, aku melanjutkan langkah tuk menelusuri sudut-sudut lain.
     Dari ruang parkir, aku bergerak ke arah barat memasuki gedung utama yang diantarai dengan dua buah gerbang kecil. Aku lebih mengenalnya dengan sebutan 'ruang tata usaha'. Selepas dari ruang TU, pandanganku terpaku ke arah taman yang mengelilingi lapangan kecil berbentuk persegi panjang (biasa digunakan sebagai lapangan futsal putri pada porseni).
     Setelah puas dengan pemandangan tanaman hias yang beraneka ragam. Pandangan mata kualihkan ke arah barat taman. Lagi-lagi pandanganku tersihir oleh bangunan megah berkubah yang didominasi dengan warna hijau 'masjid nur wahyu syamsi', tampak meneduhkan dan membuatku tak bergeming.
     Kulanjutkan penjelajahanku dengan menelusuri koridor yang berada di sisi selatan taman. Langkahku terhenti tatkala ku melintas di depan galeri foto yang terkemas dalam bentuk mading. Sesekali tersungging senyum di bibirku di saat mataku menelusuri potret kisah yang tak 'kan pernah bisa terulang. Potret yang membuat pikiranku kembali menembus alam imajinasi untuk menemui masa di saat gambar-gambar itu direkam. 
     Sungguh sebuah masa yang indah, masa yang mampu merangkum beraneka macam warna dan rasa dalam sebuah dekade perjuangan yang mampu mengajarkan makna dari persahabatan, cinta, ketulusan, ketegaran, dan kesabaran. Masa yang singkat namun menyimpan jutaan kisah di benak para pelakonnya.
     Kumandang adzan dhuhur membuatku sadar akan tujuanku ke tempat ini. Kuhentikan penjelajahanku dan kembali kutuntun kakiku tuk melangkah ke ruang tata usaha. Ya,. aku ke tempat ini untuk mengurus berkas kelulusanku dari sman 17 makassar. Cap jari, foto copy berkas, legalisir.. dan akhirnya semua beres.
     Dapat ijazah berarti sudah resmi terdepak dari bangku sma(good bye jubel >,<) tapi, kenangan yang telah kuukir di satu tujuh 'kan tersimpan abadi dalam hati dan pikiran. Tak 'kan pernah terganti meski masa telah terenggut oleh sejarah.

Minggu, 21 Maret 2010

Aku Pasti Bisa

source

Awali dengan basmalah
berikhtiarlah dengan sungguh-sungguh,
akhiri dengan mengucap syukur,
jangan lupa berharap agar diberikan yang terbaik,
ingatlah untuk selalu berdo'a,
siapkan diri menerima takdir Allah,
entah itu membuatmu tersenyum bahagia dan penuh haru
ataukah harus melinangkan air mata
sambil berlapang dada karena gagal.
Satu hal yang pasti :
"Allah lebih tau apa yang terbaik untukmu,"
maka muslimah sejati adalah yang percaya dengan kemampuannya
dan yakin bahwa dibalik semuanya
ada Allah yang Maha Mengatur dan Berkehendak..
Beginilah Islam mengajarkan kita
menjadi seseorang yang kuat dengan keyakinannya..
Selamat berjuang,.jangan lupa meminta keridhaan orang tua.,
SEMANGAT! HAMASAH! GANBATTE!
Ujian Nasional pasti akan takluk!