Kamis, 06 September 2012

Mengeja Isyarat-Nya


Kita masih terlalu abu-abu 
dalam mengeja isyarat-Nya dengan indah.


Pernah sesekali aku berpikir tentang dunia.
Menanyakan tentang indahnya.
Menanyakan tentang deritanya.
Menanyakan semua tentangnya.
Namun kadang ada celah yang membuatku menyerah untuk tahu lebih banyak.

source
“Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, Kemudian dia bersemayam di atas ‘Arsy. tidak ada bagi kamu selain dari padanya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa’at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”. (As-sajdah:4)

“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (kami) dan Sesungguhnya kami benar-benar meluaskannya.” (Adz-Dzariyat:47)

“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (Al-isra:44)

“Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan..... .” (Ar-Rad:2)
“Maha suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.” (Al-Furqan:61)

“Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan.” (Nuh:19)

“Dan Dia yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al-Anbiya:33)

Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan .” (Ar-Rahman:5)

“Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintahNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(Nya).” (An-Nahl:22)

“...Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya.” (Ar-Rum:24)
 
“Mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: ‘Ruh itu termasuk urusan Rabbku dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit’.” (Al-Isra: 85)

“Demikianlah Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya (hukum-hukum-Nya) supaya kamu memahaminya.” (Al-Baqarah: 242)


selalu ada batasan dari akal manusia, tapi masihkah ada celah untuk mengingkari kuasaNya?

4 komentar:

  1. GREAT!
    Yang kita bisa, adalah memahami dunia dan petanda-petanda dariNYA, lewat satu sifatNYA, yang dititipkanNYA pada diri. Bukankah ruh adalah sebadian kecil diriNYA? :)

    BalasHapus
  2. sudah selayaknya seorang hamba selalu kembali pada-Nya dalam merenungi apapun yang ada di bumi ini.

    semua karena Dia dan semua akan kembali pada-Nya

    BalasHapus
  3. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepadanya segala sesuatu (QS. Al Ikhlas:2)

    aku dtang nak nengok kamu di dunia lain.... alhamdulillah baik2 saja rupanya. kalo sempat melawatlah ke gubukku... *aslinya istana haha

    BalasHapus

  4. salam super sahabat,
    tetap semangat dan sukses selalu ya
    ditunggu kunjungan baliknya :)

    BalasHapus

Apa komentarmu? Silakan menuliskannya ^^ ...