Terkadang, ada saatnya kamu merasa seperti halaman-halaman buku usang yang tak sempat dibaca orang lain. Kamu hadir, kamu berbicara, kamu mencoba untuk terbuka, tapi tetap saja dunia terasa terlalu sibuk untuk benar-benar membaca dirimu. Bahkan kamu mulai ragu, apakah kata-kata yang kamu tulis dalam sikap, tawa, dan diam itu bisa dimengerti siapa pun?
Meski demikian, jangan pernah terburu-buru menghapus bagian-bagian penting dari dirimu hanya karena belum ada yang memahami isinya. Seperti buku yang menunggu pembacanya, kamu pun sedang menunggu waktu yang tepat.
Mungkin butuh waktu, tapi kelak kamu akan bertemu orang-orang baik yang membaca dirimu apa adanya, bukan dengan prasangka, tapi dengan hati yang utuh dan niat yang tulus.
Orang-orang itu tidak akan hanya melihat sampulmu atau menilai dari bab awal hidupmu. Mereka akan sabar menyimak cerita yang kamu bawa, bahkan bagian-bagian yang sulit dimengerti sekalipun. Mereka tidak akan memaksamu mengubah alur atau menyembunyikan luka, karena bagi mereka, dirimu sebagaimana adanya sudah cukup indah untuk dipahami.
Jadi tetaplah menjadi dirimu, meski dunia belum mengerti. Karena suatu hari, seseorang akan datang dan tak hanya membaca, tapi mencintai seluruh isi ceritamu.
0 comments:
Posting Komentar
Apa komentarmu? Silakan menuliskannya ^^ ...