Selasa, 14 Juli 2015

20.15


Seharusnya rumah menjadi tempat pulang ternyaman. Seharusnya  keluarga adalah orang terdekat yang paling bisa memahami sakit dan sepi kita setelah ditinggal orang yang paling berharga. Tapi semua bisa jadi sangat tidak nyaman dan merasa seperti orang asing karena ego dan amarah. 

Lalu jika tidak ada yang mau memahami dan mengalah, kemana lagi kami hendak  pulang dan mengadu? 

Rabb, tentramkan dan beri kami hati yang lapang. Hilangkan prasangka dan kebencian yang membakar habis kebaikan.

2 komentar:

  1. Semoga lekas diangkat sedihmu.
    Semoga jiwa segera sadar akan peran yang bisa diambil.
    Agar tak lagi sesal menjadi semakin kental.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin

      Jazakillaah khairan, kak arya

      Hehe, bijak mentong super senior.

      Hapus

Apa komentarmu? Silakan menuliskannya ^^ ...