Rabu, 29 Juni 2011

Embun Meng-uap


Menelusuri jalan berembun sangatlah menyenangkan
Menyambut mentari dari ufuk timur dengan tarian ceria
Menanti bayangan tercetak indah oleh terik mentari
Dan perlahan butir bening menguap di jalan setapak, rerumputan, dan dedaunan
Embun pun akan lenyap..
Tapi lenyap tak berarti tidak ada 'kan?
Ia lenyap tetapi ia akan terus ada
Ia hanya bersembunyi dari terik mentari
Tidakkah embun sangat menyedihkan?
Ia kesepian, hanya meringkuk dalam keteduhan gulita malam
Kupikir embun harus berguru kepada sinai
Setidaknya embun harus sekuat sinai
'tuk bisa bertahan menghadapi terik mentari, bukan?

2 komentar:

  1. KEren bangeeeettt,,, n kreatif,. aku suka banget sampe 10 menit liat blog ini, salam kenal yah nti kalo ada waktu aku pasti liat blog ini lagi, kamu juga silahkan aja liat blog aku tapi sayang aku baru 3 hari jadi masih sangat sederhana...

    temen juga gak ada hehe, nti follow yah.. salam kenal deh Herry

    BalasHapus
  2. @herry tan

    terimakasih atas apresiasinya..

    insyaAllah dikunjungi balik,

    salam kenal..^^

    BalasHapus

Apa komentarmu? Silakan menuliskannya ^^ ...