Fulanah adalah teman sepermainanku di sekolah. Kami memiliki
banyak kesamaan bahkan guru bahasa Inggris mengira kami saudara, katanya kami mirip.
Kami sama-sama bandel. Kami lebih senang keluyuran ke kebun sepulang sekolah. Pas
istirahat, kami hobi gangguin teman. Kalau musim pohon berbuah kami lebih suka
manjat. Manjat pohon mangga atau pun pohon jambu. Dan kalau telat masuk kelas,
teman pasti suka ngeledekin “Kalian pasti habis nongkrong di pohon ‘kan? Ih
dasar monyet!”.
Berhubung kami punya
bakat aneh dan sangat “aktif”, berinisiatiflah kami untuk ikut kegiatan
ekstrakurikuler: tapak suci.
Hitung-hitung bekal buat jadi “jagoan”.
Kalau lagi bosan pas jam belajar, biasanya kami lebih asyik cekikikan ketimbang memperhatikan guru. Buku humor hadiah dari teman lah
penyebabnya.
Meski kami bandel, pas pelajaran tadarrus, kami tetap lancar
setor hapalan. Minimal 1 surah untuk sepekan. Rajinnya bukan cuma hafal surah,
tapi juga hafal bahasa arab. Tapi pernah sekali, teman-teman sekelas kompakan tidak
hafal mufradhat bahasa Arab. Guru kami tentu marah besar. Sebagai hukumannya,
betis kami jadi sasaran empuk sapu ijuk.
Awalnya pedis dan terasa panas, kemudian
lebam dan memar. Itu berbekas sampai beberapa hari.
Sejak saat itu, kami lebih rajin menghafal. Soalnya kapok
kena sapu ijuk. Dan semenjak tamat sekolah, kami berpisah. Dia lebih
memilih belajar dalam bidang ilmu agama di pesantren sedang saya mendalami ilmu
umum di sekolah negeri. Kadar bandel kami menurun. Kami sama-sama berubah.
5 tahun berlalu. Dia
tetap berjuang melanjutkan hafalannya. Hingga
beberapa juz al-Qur’an pun bisa dikuasainya. Sedang saya sangatlah merugi,
jangankan bertambah, hafalanku yang lalu pun kadang lupa lupa ingat. Aku
betul-betul sangat iri padanya. Dulunya kami sama-sama bandel, tapi sekarang
ternyata kami berbeda.
#Ini cerita random yang disatupadukan. Terlalu banyak kenangan yang teringat akhir-akhir ini.
"Orang yang paling baik diantara kalian adalah seseorang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya." (HR.Bukhari no.4639)
Siapa yang membaca Al-Qur'an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah(kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. keduanya bertanya, "Mengapa kami dipakaikan jubah ini?" dijawab,"Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al-Qur'an." (HR. Al-Hakim)
Dari Ibnu Umar Radhiallahu Anhuma dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam beliau bersabda: "Tidak boleh ada hasad (kecemburuan) kecuali pada dua hal. (pertama) kepada seorang yang telah diberi Allah (hafalan) Al-Qur'an, sehingga ia membacanya siang dan malam. (kedua) kepada seorang yang dikaruniakan Allah harta kekayaan, lalu dibelanjakannya harta itu siang dan malam (di jalan Allah)." (HR. Al-Bukhari no. 4638 dan Muslim no.1350)
pengalaman yg mengasyikan ya...
BalasHapusjgn lupa follow balik blog baru kami ya di http:korap-cak.blogspot.com
bagus banget artikel nya gan :)
BalasHapuskapan2 mampir dong http://nandarious.blogspot.com/
thanks for share
BalasHapusbecause i like it. really nice post
wawh.... persahabatan dan persaingan....
BalasHapustapi aku merasakan sendiri lho memiliki saingan itu sangat mendukung prestasi dan pendewaan kita sebagai karakter manusia.... ^__^
semoga persahabatan bisa selalu menjadi dunia kita yang tak abadi ini yaaa ^___^
salam kenal yaaaa
pertahankan hubungan baik dengan sahabat yang baik
BalasHapus