source |
Ketika bibir terkatup,
tak lagi sanggup melantunkan suara.
Dengan pena,
aku menarikan jemari di
atas garis-garis lembaran putih.
Menggoreskan senandung kata yang terbungkam bisu.
Dengan pena,
kuselipkan simpul sendu dan bahagia beriringan.
Biar dada tak sesak oleh tangis yang tertahan.
Dengan pena,
akan kutuliskan setiap kisah yang tertangkap indera
Biar semua cerita menjadi abadi.
Dengan pena,
aku akan mengeja bait demi bait makna kehidupan yang terekam.
Tetap dengan pena, hingga tinta mengering.
Dan tetap dengan pena, hingga kata pupus tertelan mati.
Karena dengan goresannya,
aku menemukan jiwaku yang terpendam dari keramaian.